Beberapa negara seperti Australia dan Singapura kerap menjadi pilihan warga negara Indonesia yang melanjutkan pendidikannya ke program pascasarjana. Namun, belakangan ini, negara seperti China begitu menggoda untuk disambangi.
Banyak orang menyangka, kuliah di China akan sulit karena hanya menggunakan bahasa Mandarin. Anggapan ini bisa dikatakan salah, sebab kini ada cukup banyak perguruan tinggi (PT) di China yang menggunakan bahasa Inggris sebagai landasan utama metode belajar.
Salah satunya adalah University of International Business and Economics (VIBE). VIBE memiliki beberapa program studi, yaitu Business School, School of International Trade and Economics, School of International Studies, School of Law, School of Continuing Education, School of Humanities and Public Administration, dan School of Information Management.
Total biaya dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh program sebanyak 48 SKS ini sekitar 128.640 RMB. Pada umumnya, murid Indonesia dapat menyelesaikan program ini dalam waktu kurang dari satu setengah tahun.
Bantuan jasa
Sebagai informasi, Mandarin Expert menyediakan pelayanan pengurusan belajar di China, baik untuk belajar bahasa Mandarin maupun mengikuti pendidikan formal, seperti SMA, kuliah S-1, dan S-2.
Selain itu, ada juga konsultan pendidikan seperti Best Education yang memiliki beberapa pilihan negara tujuan pendidikan, seperti Australia, Inggris, Singapura, Taiwan, Kanada, Selandia Baru, dan tentunya China.
"Kami juga memiliki program Home Stay bagi mereka yang ingin berlibur ke luar negeri sembari belajar bahasa Inggris. Hal ini berguna bagi mereka yang berencana kuliah ke luar negeri, agar tak kaget menghadapi perbedaan budaya," ujar Johnny Judianto, Education Consultan, Best Education.
Jika Anda berencana pergi ke luar negeri, tak ada salahnya juga menyiapkan kamus sebagai alat bantu di sana. Kebetulan, Anda dapat memanfaatkan kamus elektronik seperti Alfalink EIC-1250TT yang berisi kamus Inggris-Indonesia-Mandarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar